Kotabaru, kompasindonesianews.com - Dalam rangka memperingati HUT ke-48 2023 PT. Indocement Tbk (ITP) Plant 12 Tarjun menggelar agenda ruti...
Kotabaru, kompasindonesianews.com - Dalam rangka memperingati HUT ke-48 2023 PT. Indocement Tbk (ITP) Plant 12 Tarjun menggelar agenda rutin melaksanakan Quarry Open Day Bike To Narure, dengan tema 'Biodversity For Greener Futere'. Minggu (6/8) di Dusun Simpang Tiga, Sidomulyo, Kecamatan Kelumpang Kelumpang Hulu Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Diisi dengan serangkaian kegiatan bersepeda di alam terbuka. Dihadiri Management Perusahaan, Perwakilan Forkopincam Kelumpang Hulu, KPH Cantung (Sungai Kupang) beserta seluruh perangkat Pemerintah Desa Binaan, Stakeholder yang terkait dan ratusan peserta Pesepeda.
Pimpinan dari PT. ITP Tarjun melalui Manager Operasional Plant, H. Teguh Imam Basoeki menjelaskan, dalam kegiatan bersepeda Gowes yang diikuti 525 peserta ini terdiri dari puluhan komunitas bersepeda yang ada di Kabupaten Kotabaru, serta dari Kabupaten Tanah Bumbu, bahkan dari Kalimantan Selatan dan Timur.
Adapun rute yang ditentukan, pihak panitia mewajibkan bagi peserta menanam jenis bibit pohon lokal seperti buah, gaharu, trembesi, angsana, sengon, jambu dan lainnya, yang disediakan panitia sebelumnya.
Menurut Teguh, kegiatan bersepeda ini sebenarnya agenda rutin tiap tahun, namun sejak pandemi covid-19 sempat terhenti.
Sementara itu, Saidi Muhammad asal sekolah SMA Negeri 2 Kotabaru, mengungkap rasa syukur atas prestasi yang diraihnya, dengan kecepatan waktu tercepat 40 menit.
"Dengan melalui perjuangan yang cukup melelahkan, area sungguh menantang, terlebih lagi terdapat area tanjakan yang cukup ekstrim, disertai tikungan tajam dan berkelok, serta berlumpur," ungkapnya bersemangat.
"Dengan waktu tercepat menempuh jarak 13 km bisa dengan waktu 40 menit, jadi treknya cukup bagus, adrenalin yang menantang baik turunan ataupun tanjakan," pungkasnya.
Bagi kedatangan peserta dititik finish, disambut dengan dihiasi pelepasan burung Endemic khas Kalimantan Satwa Burung Karuang Jalak, Punai dan lainnya, sebagai bagian dari program IWC guna mempertahankan spesies agar terhindar dari kepunahan. (M. Badrun/Run)