Bintan Kepri, kompasindonesianews.co m - Kelompok Cahaya Mata (KCM) Desa Mapur yang bergerak melindungi serta membudidayakan telur penyu yan...
Bintan Kepri, kompasindonesianews.com - Kelompok Cahaya Mata (KCM) Desa Mapur yang bergerak melindungi serta membudidayakan telur penyu yang merupakan salah satu binatang langka, belum dapat perhatian khusus dari pemerintah pusat maupun daerah, Senin (12/6/23).
Baru baru ini Kelompok Cahaya Mata bersama istansi terkait Camat Bintan Pesisir Assun Nani, Polsek Bintim AKP Rugianto, DKP Kepri, Kepala Desa Mapur Razak, Babinsa, Dishub Bintan serta tokoh masyarakat lakukan pelepasan puluhan ekor anak penyu atau biasa disebut dengan anak sisik di pulau terluar Bintan Pulau Sentut.
Kepala Desa Mapur Razak saat dikonfirmasi Media Kompas Indonesia News melalui WhatsApp menyampaikan, sudah beberapa pihaknya melepas liarkan anak Penyu atau Tukik dipantai belakang Kampung Desa Mapur.
Untuk kali ini anak Tukik yang dibudidayakan Kelompok Cahaya Mata, sebanyak 44 ekor dilepaskan dipulau perbatasan Bintan Indonesia Johor Malaysia.
"Kita berharap anak Tukik yang kita lepaskan dapat tumbuh besar dan kembali bertelur dipesisir pantai Desa Mapur," ujarnya.
Salah satu Kelompok Cahaya Mata budidaya anak penyu atau sisik menambahkan, anak penyu yang kita lepasliarkan berusia 2 minggu keatas agar saat dilepaskan bisa langsung beradaptasi dialam luas dan tidak menjadi mangsa binatang lain, baik itu burung maupun ikan besar,
"Penakaran telur penyu atau Tukik biasanya kita lakukan di rumah, kita masukan kedalam drum yang telah berisi air laut untuk diproses penetasan, biasanya telur penyu atau Tukik sangat terancam dari binatang liar biawak bahkan manusia, disitulah timbul inisiatif kami untuk membudidayakan telur penyu, alhamdulillah Kepala Desa merespon baik," pungkasnya.
Untuk saat ini ada 5 drum yang sudah menetas dan masih ada 4 drum lagi yang usianya baru 5 hari dan 15 hari.
"Penetasan telur menjadi penyu atau Tukik berproses selama 44 hari lamanya, anak penyu atau Tukik sudah menetas akan kita sortir ke tempat yang lain agar bisa beradaptasi dari umur 1 sampai 10 hari. Kita tetap rawat agar pertumbuhanya biar kuat saat dilepasliarkan," tutupnya. (HBT73)