Pemalang, kompasindonesianews.com - Baru baru ini warga masyarakat Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dihebohkan dengan kelangkaan gas elpiji...
Pemalang, kompasindonesianews.com - Baru baru ini warga masyarakat Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dihebohkan dengan kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram yang menghilang di tingkat pengecer.
Untuk mendapatkan gas ukuran 3 kg tersebut warga harus merogoh koceknya Rp 27 ribu setiap tabungnya.
Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg di tingkat pengecer diakui oleh Eliya Puspa Purwanti, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi dan UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pemalang, Jumat (9/6/2023).
Menurutnya, kelangkaan gas elpiji 3 kg terjadi hampir 1 bulan ini pada di tahun 2023. Ia meyakini kelangkaan gas elpiji pada ukuran itu diawali pada pengecer wilayah perbatasan baik di wilayah Pemalang Timur dan Pemalang bagian barat.
"Dimungkinkan karena gas ukuran 3 kilogram pada pengecer wilayah perbatasan banyak di beli dari masyarakat di luar Kabupaten Pemalang, maka kelangkaan merembet hingga perkotaan. Sebab kuota jumlah tabung dan matric ton gas sudah mencukupi," kata Eliya.
Kuota gas elpiji di Kabupaten Pemalang di tahun 2023 sebesar 46. 751 Metric Ton (MT) atau 15.665 tabung gas ukuran 3 kilogram yang diproduksi oleh 3 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang di distribusikan kepada 23 agen gas resmi.
"Jika mengacu pada data kuota elpiji baik pada tonasi MT maupun jumlah tabung seharusnya sangat tercukupi untuk kebutuhan masyarakat Kabupaten Pemalang," jelas Eliya.
Meski begitu, pihaknya sudah melakukan langkah serius untuk penanganan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram bersama Tim Pengendalian Inplasi Daerah (TPID) Kabupaten Pemalang agar kelangkaan elpiji pada ukuran tersebut segera pulih dan bisa dimanfaatkan secara bijak oleh masyakarat.
"Kami sifatnya pengawasan, namun tim TPID seperti Dinas Perekonomian, Bappeda, dan kepolisian sedang berupaya dan mendalami titik persoalan kelangkaan elpiji 3 kilo," tutupnya.
Kelangkaan gas 3 kg dirasakan langsung oleh Edi (45) warga kampung Krayunan, Kelurahan Bojongbata. Ia terpaksa berkeliling kampung untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg yang masih tersedia di pengecer dan itupun dengan harga yang mahal.
"Demi bisa memasak, saya rela berkeliling kampung demi mendapat gas elpiji 3 kg, tetapi yang biasanya harga 20 ribu/tabung, sekarang berubah menjadi 27 ribu per tabungnya," ungkapnya. Ragil74.