Pontianak Kalbar, kompasindonesianews.com - Prosesi tepung tawar serta doa bersama walikota, tokoh masyarakat, ahli waris,dan para ulama da...
Pontianak Kalbar, kompasindonesianews.com - Prosesi tepung tawar serta doa bersama walikota, tokoh masyarakat, ahli waris,dan para ulama dalam penancapan tiang utama jembatan duplikasi Kapuas 1, Senin (28/11/22) Wib.
Dalam keterangannya, Walikota Pontianak mengatakan, jembatan duplikasi Kapuas 1 bertujuan untuk memudahkan segala bentuk aktivitas masyarakat kota Pontianak, sebagai alternatif mengurai kemacetan setiap hari degan kapasitas semakin bertambahnya pertumbuhan penduduk di kota Pontianak khususnya.
Sebelum diadakan pemancangan tiang pertama jembatan duplikasi Kapuas I, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menggelar doa bersama sekaligus prosesi tepung tawar di lokasi pembangunan duplikasi jembatan Kapuas satu, demi kelancaran dan keselamatan bersama sesuai budaya para leluhur terdahulu.
Walikota mengatakan, kegiatan ini dilakukan agar pekerjaan dapat rampung tepat waktu, atau bahkan selesai sebelum target kontrak yang ditentukan.
Dalam pelaksanaan prosesi tepung tawar turut melibatkan tokoh masyarakat setempat, ahli waris maupun para ulama agar tidak ada hal-hal negatif dikemudian harinya.
Walikota berharap, jembatan ini bisa lebih bermanfaat untuk pegerakkan ekonomi di kota Pontianak.
Terlebih kata Edi, pembangunan jembatan ini merupakan hal yang dinanti-nantikan oleh warga kota Pontianak karena dinilai mampu mengurangi kemacetan hingga 40 persen.
"Kedepan, tidak hanya masyarakat kota Pontianak yang merasakan, namun juga warga Kalimantan Barat umumnya," pungkasnya.
Jembatan duplikasi ini akan dibangun sejajar dengan jembatan eksisting serta bertujuan untuk meningkatkan konektivitas warga dan memperlancar distribusi barang dan jasa.
"Jika sudah rampung, jembatan ini memberikan kenyamanan dan keamanan serta tidak macet lagi," terangnya.
Edi juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati saat melintasi kawasan proyek pembangunan, karena kendaraan yang mengangkut material pembangunan juga melewati jalan-jalan di Kota Pontianak, seperti jalan Imam Bonjol dan jalan Tanjungpura.
"Kita turut mendoakan agar para pekerja bisa terus semangat dan dilindungi keselamatanya. Saya memohon dukungan dan doa dari masyarakat agar semuanya tidak ada hambatan," ucapnya.
Sebelumnya, pembangunan sudah dimulai dilakukan sejak Agustus lalu dengan menggunakan anggaran multiyears contract (MYC) 2022-2024 lewat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (ABPN) senilai Rp267 miliar, sebagaimana dikutip dari halaman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Ditempat yang sama tokoh masyarakat Habib Rizal Bin Hasan Al-Qadrie berucap syukur.
"Alhamdulillah ini akan menjadi solusi yang sangat luar biasa," terang beliau.
Dirinya sangat berterimakasih kepada seluruh jajaran dari pemerintahan, mulai dari pemilik perusahaan PT. Wijaya Karya, hingga pihak-pihak terkait lainnya. (Hasnan Sutanto)