Wartawan : Gatot. S Jakarta, kompasindonesianews.com - Dakwah adalah suatu proses penyampaian, ajakan atau seruan kepada masyarakat agar ma...
Wartawan : Gatot. S
Jakarta, kompasindonesianews.com - Dakwah adalah suatu proses penyampaian, ajakan atau seruan kepada masyarakat agar mau memeluk dan mempelajari serta mengamalkan ajaran agama secara sadar.
Tetapi pada hakekat yang paling penting adalah adanya keyakinan atau kepercayaan kepada Allah SWT, mau melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, sehingga terwujudkan kebahagiaan baik di dunia dan ataupun di akhirat yang diridhai Allah SWT.
Adapun jenis-jenis dakwah untuk mengajak ummat dalam mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan dunia akhirat yaitu :
1. Dakwah Fardiah
Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang), atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas.
Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, anjuran memberi contoh.
Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang sakit, pada waktu ada acara keluarga pada waktu upacara kelahiran anak.
2. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka.
Media yang dipakai biasanya berbentuk khotbah. Dakwah Ammah ada yang dilakukan oleh perorangan dan ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang berkecimpung dalam bidang dakwah.
3. Dakwah Bil-Lisan
Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah).
Dakwah jenis ini biasanya menjadi efektif bila disampaikan berkaitan dengan hari ibadah seperti khutbah Jumat atau khutbah hari Raya.
Kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram, disampaikan dengan metode dialog dengan hadirin.
4. Dakwah Bil-Haal
Dakwah bil-Haal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini dimaksudkan agar si penerima dakwah mengikuti jejak Da’i (juru dakwah).
Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah. Pada saat pertama kali Rasulullah SAW tiba di kota Madinah, beliau mencontohkan Dakwah bil-haal ini dengan mendirikan Masjid Quba dan mempersatukan kaum Anshor dan kaum Muhajirin dalam ikatan ukhuwah Islamiyah.
5. Dakwah Bit-Tadwin
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-Tadwin (dakwah melalui tulisan), baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif.
Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang da’i, atau penulisnya sudah wafat.
6. Dakwah Bil-Hikmah
Dakwah bil-hikmah, yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak obyek dakwah mampu melaksanakan isi dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik.
Dengan kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.
Sesungguhnya dakwah adalah tugas yang amat mulia. Tugas warisan para nabi dan rasul ‘alaihimussalam. Allah menegaskan bahwa tidak ada perkataan yang lebih baik daripada menyeru ke jalan Allah:
Firman Allah: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah kepada Allah, mengerjakan amal saleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Fushshilat: 33).
“Ya muqallibal qulub, tsabbit qulubina ‘ala dinika wa tha’athika, Ya muqallibal qulub, tsbbit qulubina ‘ala da’wati fi sabilika.”
Wallahu a’lam bis bishawab. Semoga bermanfaat.